MEDIA PEMBELAJARAN
OLEH:
NI WAYAN ALFARI
(A 241 15 045)
(A 241 15 045)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
Kata Pengantar
Segala puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena dengan izin dan
ridho-Nya makalah ini dapat di rampungkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah “Komputer Dalam
Pembelajaran Fisika”. Kami berharap makalah ini memberikan manfaat
khususnya bagi penyusun sendiri umumnya bagi semuanya.
Adapun
judul dari makalah ini yaitu ”Media
Pembelajaran”. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada
yang terhormat Dosen pengampuh matakuliah. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Palu, Desember 2016
Penyusun
Bab 1
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing
dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber
belajar yang ada. Bukan hanya
sumber belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber‑sumber belajar yang
lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang untuk keperluan
belajar, melainkan juga sumber belajar yang telah tersedia. Semua sumber
belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber
belajar bagi siswa kita.
1.2. Rumusan Masalah
- Apakah pengertian media pembelajaran?
- Apa sajakah manfaat media pembelajaran?
- Bagaimana perkembangan konsepsi media pembelajaran?
- Apa sajakah macam-macam media pembelajaran?
1.3. Tujuan
- Untuk mengetahui media pembelajaran
- Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran
- Untuk mengetahui perkembangan konsepsi media pembelajaran
- Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran
Bab 2
Pembahasan
2.1. Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis,
atau elektronik untuk
menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual
atau verbal. AECT
(Association of Education
and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata
mediator, dengan istilah
mediator media menunjukkan fungsi
atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang
efektif antara dua
pihak utama dalam
proses belajar, yaitu
siswa dan isi
pelajaran. Ringkasnya, media
adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar
Arsyad, 2010: 3).
Pengertian media
pembelajaran adalah paduan
antara bahan dan
alat atau perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996:
5). Media pembelajaran bisa
dipahami sebagai media yang
digunakan dalam proses dan tujuan
pembelajaran. Pada hakikatnya
proses pembelajaran juga
merupakan komunikasi, maka media
pembelajaran bisa dipahami
sebagai media komunikasi yang
digunakan dalam proses
komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki
peranan penting sebagai
sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
2.2.
Manfaat Media Pembelajaran
Nana
Sudjana dan Ahmad
Rivai (2002: 2),
mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran
akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan
pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh
siswa sehingga memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode
mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar
pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa
dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Beberapa manfaat
praktis dari penggunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut:
1. Media
pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi
belajar, interaksi lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya.
3. Media
pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang,
dan waktu.
4. Media
pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya.
2.3. Perkembangan Konsepsi Media
Pembelajaran
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu‑satunya
sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya
buku.
Pada
mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru
dalam kegiatan mengajar (teaching aids).
Alat bantu mengajar yang mula‑mula digunakan adalah alat bantu visual seperti
gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat‑alat bantu itu dimaksudkan
untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya
serap dan daya ingat siswa dalam belajar.
Sekitar
pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan
peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha‑usaha
untuk membuat pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan. Dalam usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi. Tingkatan pengalaman belajar dari yang paling konkrit
sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama
"Kerucut Pengalaman" (Cone of
Experience) dari Edgar Dale.
Gambar 1: Kerucut pengalaman Edgar Dale
Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi muiai mempengaruhi
penggunaan alat audio visual. Dalarn pandangan teori komunikasi, alat audio
visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima
pesan. Begitupun dalarn dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya
dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai
penyalur pesan belajar. Sayangnya, waktu itu faktor siswa, yang merupakan
komponen utama dalam pembelajaran, belurn mendapat perhatian khusus.
Baru pada tahun 1960‑an, para ahli mulai memperhatikan siswa
sebagai komponen utama dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat itu teori
Behaviorisme BF. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan
pembelajaran. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah
tingkah Iaku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran
yang terkenal sebagai hasil terod ini adalah diciptakannya teaching machine
(mesin pengajaran) dan Programmed Instruction (pembelajaran terprogram).
Pada
tahun 1965‑70, pendekatan sistern (system
approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan
pengajaran. Pendekatan sistern
ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalarn proses
pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru,
melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata
media, hendaklah kata tersebut diartikan dalarn pengertiannya yang terakhir,
yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari
sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur
pesan, media belajar dalam hal‑hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan
informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
2.4.
Macam-Macam Media Pembelajaran
Media
pembelajaran banyak sekali
jenis dan macamnya.
Beberapa media yang paling
akrab dan hampir
semua sekolah memanfaatkan
adalah media cetak (buku)
dan papan tulis.
Selain itu, banyak
juga sekolah yang telah
memanfaatkan jenis media
lain seperti gambar,
model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan media
lain seperti kaset audio, video, VCD,
slide (film bingkai),
serta program pembelajaran komputer masih
jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak
asing lagi bagi sebagian
besar guru. Meskipun
demikian, sebagai seorang
guru alangkah baiknya Anda
mengenal beberapa jenis
media pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar mendorong
kita untuk mengadakan
dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada berbagai
cara dan sudut
pandang untuk menggolongkan
jenis media. Rudy Bretz
(1971) yang dikutip
Sadiman, dkk (1996:
20), mengidentifikasi jenis jenis media berdasarkan tiga unsur
pokok yaitu: suara, visual dan
gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut,
Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan
kelompok, yaitu:
1) media audio,
2) media cetak,
3) media visual
diam,
4) media
visual gerak,
5) media
audio semi gerak,
6) media semi
gerak,
7) media audio
visual diam,
8) media audio
visual gerak.
Sebagian ahli
lain mengelompokkan media
berdasarkan pada tingkat teknologi yang digunakan, mulai dari
media dengan teknologi rendah hingga yang
menggunakan teknologi tinggi.
Jika media digolongkan
atas dasar tingkat teknologi
yang digunakan, maka
penggolongan media sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi.
Bab 3
Penutup
3.1. Kesimpulan
Media merupakan salah satu komponen pembelajaran,oleh
karena itu media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara
menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Banyak jenis media yang bisa
dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya
maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki
karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih
media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan
dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media
pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga
merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran,
maka media pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan
itu sendiri. Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya
media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar
tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan
adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk
media pendidikan.
3.2. Saran
Dengan adanya sumber belajar yang bervariasi maka
diperlukan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran yang ada. Oleh karena
itu seorang guru harus terus berinovasi dan kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat , akan sangat
membantu dalam keberhasilan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran
dapat dicapai dengan maksimal.
Daftar Pustaka
Alam, M. (2015).
Makalah Teknologi Pendidikan.
[Online], Tersedia:
http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/09/makalah-teknologi-pendidikan.html
(3 Desember 2016)
Riyana, C.
(2008). Konsep dan Aplikasi Media
Pembelajaran. [Online], Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/197512302001121CEPI_RIYANA/08_Media_Pembelajaran.pdf
(3 desember 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar